Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

Cerpen - Aku Adalah Aku


Kejadian akhir-akhir ini membuat aku semakin down karena banyak orang yang merendahkan bahkan menyingkirkan aku. Saat aku mau bergabung mereka menolak. Hinaan, cacian, sikap yang tidak pantas, disingkirkan, direndahkan sudah jadi makananku setiap hari. Mungkin karena aku jelek, miskin, tidak memiliki apapun, dan banyak kekurangan yang aku miliki. Tapi aku yakin suatu saat aku bisa jadi lebih dari mereka, dan mereka bisa melihat siapa aku yang sebenarnya.
“Graaaceee!” teriak seseorang. Siapa itu?
“Aku Iony! Sadar”
“Iya iya, ada apa?”
“Kamu lagi mikirin apa? Bengong terus”
“Orang ngomong itu dijawab dong!” bentak Iony.
“YA! Aku pusing, semua orang bertingkah aneh akhir-akhir ini! Enak ya jadi kamu yang diterima oleh semua orang, sedangkan aku seperti sampah yang sudah gak ada gunanya dan gak dianggap”
“Iya sih, memang banyak yang ngomongin kamu di belakang. Kamu dibilang plagiat, caper dan stalker gadungan, tapi biarin ajalah gak usah dianggap”
“Gak bisa gitu, aku harus cari tau dan aku pasti bisa lebih dari mereka. Aku masih seorang manusia yang mau dianggap bukan sampah yang disingkirkan dari masyarakat!”
Sepertinya Iony memang gak bisa diajak kompromi hari ini. Aku harus tau siapa yang dimaksud Iony. Aku gak terima dengan apa kata mereka. Aku harus lebih dari mereka dan aku harus bisa lebih eksis dari mereka. Siapa juga yang mau kalah dengan ketenaran mereka. Bukan berarti kalau aku lemah aku kalah. Aku juga bisa jadi mereka. Pokoknya hari ini aku harus tau siapa mereka. Aku gak mau jadi orang pinggiran di sekolah, aku mau diterima dan dianggap di sekolah!
Sekarang waktunya mencari tau siapa orang yang sudah ngejatuhin harga diriku di sekolah. Cara yang paling tepat dan paling gampang adalah dengan melihat tingkah mereka di dunia maya. Aku coba membaca dan mencari percakapan mereka di twitter. Aku rasa semua percakapan mereka sudah menunjukkan bahwa mereka memang sedang menyindir, menjatuhkan, mengatai dan menganggap aku rendah di sekolah.
“KRINGGG” tiba-tiba ada bunyi telepon, dan ternyata dari Iony.
“Hallo”
“Grace, Sorry kalau aku ada salah tadi”
“Iony, aku bingung dengan tingkah mereka. Tapi yang pasti aku gak bakal kalah dengan mereka aku juga bisa kok ngelakuin hal yang sama seperti mereka!”
“Udahlah Grace, biarin aja”
“Tapi mereka ngelakuin ini tanpa sebab”
“Ya berarti bukan salahmu, periksa aja dirimu sendiri, gak usah emosi”
“Udahlah kamu juga gak bakal ngerti!” bentakku.
Iony juga gak bisa ngerti perasaanku. Yang pasti aku gak mau kalah dengan mereka. Aku mau diterima, bukan disingkirkan di sekolah. Memangnya cuma mereka yang bisa nyindir aku di twitter? Aku juga bisa! Aku mau tumpahin semua emosiku di sana dan semoga mereka sadar. Aku sebenarnya cuma ingin semua masalah ini clear, aku juga engga mau punya musuh.
Setiap pagi, aku berangkat sekolah dengan wajah lesu tanpa harapan. Rasanya hidup sudah tidak berguna karena semua perilaku teman-teman. Mereka cuma bisa menghina dan menjatuhkan aku setiap hari.
“Grace” sapa iony.
“Ya”
“Kamu kemaren ngetweet lagi macem-macem ngejelekin mereka ya?”
“Iya sih, aku udah gak tahan diperlakukan seperti ini terus. Coba deh kamu yang jadi aku!” jelasku.
“Ya aku tau grace, tapi itu gak akan menyelesaikan masalah, malah tambah besar. Tanpa lo sadari sekarang bukan mereka berdua aja, tapi beny, priciell, reka, sheera dan yang lainnya juga ngomongin kamu. Coba kamu gak ngetweet, tapi diem, pasti gak panjang urusannya”
“Oke lah, terus menurutmu aku salah?”
“Akhir-akhir ini lo memang rada pengen cari temen dengan ngikutin gaya mereka, dan caper!”
“Jadi lo ngebela mereka gitu? Sahabat apaan lo!” bentakku.
“GAK! Dengerin aku, gak ada gunanya lo ngebales tingkah mereka, gak ada gunanya lo mau berusaha EKSIS jadi temen mereka, gak ada gunanya lo ngejelekin mereka di dunia maya. Akhir-akhir ini lo berubah Grace!”
“Lalu? Emang aku harus gimana? Kalau aku diam aku bakal tambah direndahin. Aku harus berbuat dan jadi lebih dari mereka!”
“JADI DIRI LO SENDIRI! Masalah ini masalah sepele, tanpa sebab, tapi kalau kamu tanggapi maka masalah ini akan membesar. Ingat pribadimu yang dulu, jangan berusaha jadi mereka tapi jadilah dirimu sendiri. Coba kamu pikir dan aku berharap kamu mengerti.”
“Terus apa aku harus diam terus menerus? Aku bakal tambah direndahin dan dikata-katai, cukup selama ini aku makan semua cacian itu setiap hari”
“Diam! Itu yang harus kamu lakukan, karena tidaklah penting apa kata manusia tentang kamu, karena yang terpenting adalah apa kata Tuhan tentang kamu”
Air mataku turun, aku baru sadar selama ini aku hanya diperdayakan manusia. Buat apa aku memikirkan omongan mereka. Aku hidup bukan untuk dinilai orang, tetapi aku hidup hanya bagi Tuhan. Aku sadar, dunia boleh mengatakan apapun juga tentang aku tetapi yang terpenting adalah apa kata Tuhan tentang aku. Aku mau jadi diriku sendiri dan melakukan yang terbaik bagi Tuhan dan bagi sesamaku.
Mulai sekarang tidak ada gunanya aku ngomongin mereka lagi, tidak ada gunanya aku nyindir mereka di twitter lagi, tidak ada gunanya lagi aku untuk mencoba menjadi orang lain dan berusaha eksis seperti mereka. Jauh lebih baik aku jadi diri aku sendiri. Mungkin memang sekarang saatnya, saatnya aku menjadi diriku sendiri, karena aku adalah aku.
Dari aku, oleh aku, untuk aku dan untuk semua orang yang aku kasihi.
Jadilah dirimu sendiri. Tidak ada gunanya kamu menjadi orang lain. Sadarilah bahwa kamu istimewa. Tuhan membuat kita semua istimewa. Ada kelebihan dan ada kekurangan. Kelebihan tidak membuat kita menjadi sombong. Kekurangan jangan membuat kita menjadi down dan selalu berusaha menjadi seperti orang lain. Jadilah dirimu sendiri. Kekurangan dan kelebihan kita gunakan untuk saling melengkapi, karena dengan itu hidup ini menjadi INDAH.
Ini dari aku. Untuk menjadi aku dan hidup sebagai aku karena aku adalah aku
Cerpen Karangan: Graciella Eunike Satriyo

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar