Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

Cerpen -Kepingan Puzzle


Masa-masa SMA adalah masa-masa yang tidak terlupakan. Aku memiliki banyak teman, aku belajar banyak hal dan yang terpenting aku mengenalmu.
Aneh ya, kita tidak saling kenal, tapi sebenarnya kita saling kenal.
Awal pertama kali kita bertemu. Aku masih mengingatnya dengan jelas, dan akan mengingatnya sampai kapanpun. Saat kita berada di kantin, saat itu aku sedang bersenda gurau dengan temanku, sambil sesekali aku menyendok makanan yang ada di hadapanku. Aku tidak sadar bahwa ada yang memperhatikanku sejak lama, entah kenapa aku seperti tertarik ke arah tatapan itu, dan akhirnya kita saling bertatapan. Itu pertama kalinya kita saling melihat antara yang satu dengan yang lainnya. Pada saat itu, detik itu, Aku merasa ada yang aneh menjalar dalam dadaku ini.
Setelah peristiwa itu, aku merasa memiliki ikatan denganmu. Kata orang tidak ada yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama, tapi aku rasa kini aku sedang jatuh cinta pada pandangan pertama!
Sejak saat itu, kita selalu berkomunikasi lewat hati. Orang lain mungkin menganggapnya aneh, tapi toh kita berdua sangat menikmati hal ini.
Bertukar senyum saat berpapasan di sekolah, bertukar pandang saat berpapasan di kantin atau di koridor, aku mengikuti setiap kegiatannya, kapan dia berolahraga, dimana ia biasa berkumpul dengan teman-temannya. Jika aku rindu, aku akan langsung menuju tempatnya pada hari itu, dengan melihatnya tersenyum, mengusap peluhnya, melihat tatapannya, rinduku rasanya sudah terobati, percaya atau tidak, ya begitulah cara kami berdua berkomunikasi.
Kalian mungkin mengatakan sungguh cerita yang bodoh. Bagaimana seseorang bisa bertahan hanya dengan melihat seseorang yang disukainya tanpa mengobrol dengannya?
Aku pun tidak tahu, tapi aku akui aku memang bodoh, pada saat itu semua yang kulakukan memang terasa manis, tapi sekarang jika mengingat hal itu, tidak ada yang bisa kulakukan selain mengutuk diriku yang bodoh ini. Setelah perpisahan SMA, aku jadi benar-benar terpisah dengannya, tidak ada lagi alasan-alasan untuk bertemu, tidak ada lagi saat-saat aku berpapasan dengannya di koridor, tidak ada lagi waktu curi-curi pandang saat jam pelajaran olahraga. Semua tidak ada lagi, karena kami berdua benar-benar terpisah, dua anak manusia yang tidak saling mengenal benar-benar terpisah, buruknya, aku sangat mencintainya.
Mungkin tidak ada yang bisa mengerti perasaan ku ini, ya memang tidak perlu dimengerti. Cukup aku saja yang mengerti perasaan bodoh ini.
Salahkah jika aku jatuh cinta?
Jatuh cinta mungkin tidak salah, tetapi yang membuatnya salah adalah bahwa kebodohanmu dengan memendam perasaan itu dalam hatimu bertahun-tahun, dan tidak membiarkan seseorang yang kamu cintai itu mengetahui perasaanmu.
Ya, itu sebuah kesalahan yang fatal..
Bisakah aku memperbaikinya?
Bila mungkin aku ingin memperbaiki, tidak ada sesuatu yang tidak bisa diperbaiki kan? bahkan jam lama ku yang telah rusak saja bisa diperbaiki dengan mudah oleh tukang reparasi.
Tapi kabar buruknya, bagaimana cara ku memperbaikinya jika aku tidak bisa menemukan “jam” yang akan kuperbaiki.
Aku sudah mencari “jam” yang tepat ke seluruh pelosok tempat yang kuketahui, tapi aku tidak menemukan jam itu, mungkin dalam perjalananku aku banyak menemukan berbagai jam, tapi tetap saja itu bukan milikku. Aku ingin jam milikku, karena hanya jam itu yang bisa kuperbaiki.
Ketika pada saat yang tepat, saat aku menemukanmu, aku berjanji akan mengatakan segalanya, segalanya yang aku rasakan selama tiga tahun kita bersama, dan selama empat tahun setelahnya saat aku tidak pernah lupa akan dirimu sedetikpun…
Cerpen Karangan: Gemala Ranty

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar