Aku selalu menyukai hal-hal yang indah. termasuk pelangi. impianku yang tidak pernah tercapai dan mungkin tidak akan tercapai adalah ketika aku bermimpi menjadi salah satu bidadari yang melewati jalan pelangi indah itu. yah, namanya juga mimpi tidak nyata. tapi satu hal yang selalu ku ingat yaitu bermimpilah karena mimpi itu gratis. jadi apa salahnya aku bermimpi tentang pelangi.
Untuk mewujudkan mimpiku ke dunia nyata, aku memberi gelar kepada seseorang di sekolahku sebagai pelangi dalam dunia nyataku. dia selalu memberikan keceriaan dan membuat hidupku lebih berwarna dan yang pasti dialah jalanku menuju kebahagiaan yang kunanti-nantikan. seperti bidadari dalam dunia khayalku yang telah menemukan pelanginya. pelangi yang selalu menuntunnya ke jalan kebahagiaan yaitu surga.
Pelangi dalam dunia nyataku itu memiliki tinggi yang sedang tidak bedah jauhlah dari bidadarinya ini. posturnya agak besar tapi tidak gendut lho, kayaknya lebih mirip dengan jaka tarub di dalam cerita-cerita itu lho. tapi aku selalu enggan memanggilnya jaka dia lebih pantas ku panggi pelangi.
Setiap hari aku selalu melihat dan bersama pelangiku. tapi tetap saja aku hanya akan memanggilnya pelangi saat dia tidak ada. malu lah. terlebih lagi pelangiku itu belum menyadari kehadiran bidadarinya yang kelak akan mengisi hidupnya menuju kebahagiaan surga. “tapi tenang saja suatu saat dia akan sadar” gumamku dalam hati.
“Hai nisa” sapa pelangiku waktu itu.
“hai mran” jawabku… jangan salah pelangiku dalam dunia nyata di sebut amran karena memang itulah namanya.
“nis.. aku pengen curhat nih” katanya padaku.
“iya.. ada apa?” buru-buru ku jawab. aku takut kelak pelangiku akan sedih karena jika begitu dia tidak bisa lagi membawaku menuju kebahagiaanku.
“nis.. aku balikan dengan mantanku” jawabnya padaku.
whattt… seketika jantungku berhenti berdetak, dan rasanya ingin meledak.. kalau saja aku bidadari dalam khayalanku sudah ku sihir dia biar kapok telah mengambil keputusan itu.
“Gimana menurut kamu nis?” tanyanya melihatku melamun.
“yah.. nggak apa-apa… kalau kamu bahagia aku juga ikut bahagia” kataku berbohong. aku sangat mengutuk diriku karena telah membohongi perasaanku, yang benar itu kamu bahagia aku sedih.. ini tidak adil.
“Hai nisa” sapa pelangiku waktu itu.
“hai mran” jawabku… jangan salah pelangiku dalam dunia nyata di sebut amran karena memang itulah namanya.
“nis.. aku pengen curhat nih” katanya padaku.
“iya.. ada apa?” buru-buru ku jawab. aku takut kelak pelangiku akan sedih karena jika begitu dia tidak bisa lagi membawaku menuju kebahagiaanku.
“nis.. aku balikan dengan mantanku” jawabnya padaku.
whattt… seketika jantungku berhenti berdetak, dan rasanya ingin meledak.. kalau saja aku bidadari dalam khayalanku sudah ku sihir dia biar kapok telah mengambil keputusan itu.
“Gimana menurut kamu nis?” tanyanya melihatku melamun.
“yah.. nggak apa-apa… kalau kamu bahagia aku juga ikut bahagia” kataku berbohong. aku sangat mengutuk diriku karena telah membohongi perasaanku, yang benar itu kamu bahagia aku sedih.. ini tidak adil.
Dengan cepat aku berlari menuju toilet sekolah ku tumpahkan segala kesedihanku saat itu, tak ada bedanya ketika langit menumpahkan kesedihan dan air matanya pada bumi. tapi kok aneh, semuanya memang berbeda, biasanya ketika langit menumpahkan kesedihannya setelah itu pelangi muncul, begitu pula dengan aku, biasanya ketika aku sedih pelangiku akan mengembalikan keceriaanku lagi. ohhh.. nooo… langit akan tetap mendung tanpa pelangi.
Sejak saat itu, aku mulai menghapus mimpiku tentang pelangiku. akan ku ganti dia dengan jaka tarub. memang sih, pasangan bidadari itu jaka tarub bukannya pelangi. pelangi hanyalah jalannya.
Hari ini liburan sekolah. aku bersama teman-temanku ke suatu air terjun. kami menikmati liburan di sana. amazing… pemandangannya begitu indah. sedang asyik aku menikmati indahnya air terjun dan pemandangan tempat itu di sebuah batu besar yang lumayan tinggi. sangat ekstrem memang, tapi di tempat ini segalanya bisa terlihat. tiba-tiba mataku terpaku pada batu yang ada di sampingku, aku melihat sesuatu yang sangat menarik perhatianku. aku melihat pelangi disana. pelangi yang begitu mungil sedang muncul di ujung batu itu. oh, indahnya. meskipun aku membenci pelangi di dunia khayal tapi aku yakin ini adalah pelangi di dunia nyata.
Pelangi yang ku lihat ini bukan seperti biasanya, ini adalah pelangi sungguhan, bukannya manusia yang ku samakan dengan pelangi. masih takjub dengan pelangi yang ku lihat itu, tiba-tiba aku merasa ada yang mendorongku dari belakang. akupun terjatuh ke dalam air. byuuurrrr… aku sudah ada di air. naasnya aku sama sekali tak bisa berenang. setelah aku terjaga. ternyata aku tertolong. dan yang pasti aku di selamatkan oleh pelangi. tapi bukan pelangi yang ku lihat tadi melainkan pelangi dalam dunia khayalku ada disini untuk menolongku.
Lama di tempat itu kami hanya terdiam. aku juga tidak ingin menggucapakan terimakasih kepadanya. hatiku sakit dengan kenyataan ini.
“mulai sekarang.. cerita pelangi dan bidadarinya aku ganti jadi pangeran duyung dan putrinya.” Katanya memulai pembicaraan.
“Whatt… kamu tau dari mana cerita itu?” kataku terheran-heran.
“itu…” dia kemudian menunjuk ke atas batu tempatku terjatuh tadi.
“whatt… sekali lagi aku terkejut..” betapa tidak ternyata yang mendorongku adalah sahabatku sendiri. Yah.. aku tau ini semua untuk aku, tapi ini sungguh berani. aku tak menyangka.
“jadi gimana setuju dengan amandemen cerita ini?” tanyannya padaku.
“tapi masalahnya.. putri duyungnya tidak bisa berenang lagi pula pangeran duyung telah memiliki putri duyung yang asli” jawabku
“tidak… aku hanya berbohong waktu itu..” katanya padaku. “jadi gimana deal nggak dengan amandemennya?” tanyanya lagi.
Aku hanya tersenyum tanda mengiyakan semuanya.
“mulai sekarang.. cerita pelangi dan bidadarinya aku ganti jadi pangeran duyung dan putrinya.” Katanya memulai pembicaraan.
“Whatt… kamu tau dari mana cerita itu?” kataku terheran-heran.
“itu…” dia kemudian menunjuk ke atas batu tempatku terjatuh tadi.
“whatt… sekali lagi aku terkejut..” betapa tidak ternyata yang mendorongku adalah sahabatku sendiri. Yah.. aku tau ini semua untuk aku, tapi ini sungguh berani. aku tak menyangka.
“jadi gimana setuju dengan amandemen cerita ini?” tanyannya padaku.
“tapi masalahnya.. putri duyungnya tidak bisa berenang lagi pula pangeran duyung telah memiliki putri duyung yang asli” jawabku
“tidak… aku hanya berbohong waktu itu..” katanya padaku. “jadi gimana deal nggak dengan amandemennya?” tanyanya lagi.
Aku hanya tersenyum tanda mengiyakan semuanya.
Terimah kasih tuhan.. di air terjun ini kau telah mempertemukan aku dengan dua pelangi. pelangi dalam dunia khayalku dan pelangi dalam dunia nyataku.
Cerpen Karangan: Andi Wardaniati
0 komentar:
Posting Komentar