Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

Cerpen - Cinta di Atas Awan


Pagi hari yang cerah.. Dengan matahari yang telah menerangi jendela rumah ku… Aku… Riri, aku anak siswa kelas xi ipa 3, dengan kegiatan seperti biasa aku pergi sekolah dengan wajah yang seperempat mengantuk
Sesampai di sekolah, aku tidak sengaja bertemu dia… Dia… Orang yang selama ini selalu menemaniku di handphoneku, tapi sayangnya aku tak pernah tau tentang perasaannya.. Dan yang lebih parahnya, dia tidak pernah menyapaku tiap kami bertemu.. Ia seolah acuh.. Yah.. Aku pun langsung mengalihkan mataku ke arah kelas ku, dengan mata yang sedikit menahan untuk menatap wajahnya… Tiba-tiba…
“plak… Aduh” ujarku.
“riri, pagi-pagi itu mata masih bersih, masak pagi-pagi udah sempet-sempetnya nabrak gue, gak banget deh kamu” ucap gilang
“maap maap lang, aku.. Aku tadi lagi ngelamun” elak ku.
“ngelamun? Pagi-pagi ngelamun, entar di masukin tante kunti baru tau loh” nada gilang menakutiku.
“eh, mana ada kunti yang masukin gue, malah justru entar gue yang masukin tante kunti, sekalian lebaran gitu” ucapku menghilangkan suasana tegang.
“eleh…” gilang
“udah ah lang, aku mau masuk kelas dulu, mau liatin anak-anak ipa 3 piket tangga sekolah, biasa wakil ketua yang baik” ucapku nada tinggi
“ha? Wakil yang baik? Gak salah? Burem mungkin wali kelasnya, masa milih wakil ketua kelas kayak tempe bacem gini. Haha” ucap gilang menyindirku.
“eh loe ya lang, gua lempar pake sepatu ini pesek loe entar” nadaku yang sudah emosi tingkat atas. Hehe..
Aku pun langsung berlari ke kelasku..
Saat itu aku melihat “dia” di depan kelasnya.. Tapi aku berusaha memasang wajah yang polos, sehingga ia tidak akan tau bahwa aku mengaguminya..
Sesampai di kelas.
“piket tangga wey” ucapku memerintah.
“oke riri” serempak.
Tak pernah aku menyangka, bahwa aku harus melihat dia untuk kesekian kalinya dengan perasaan yang entah bagaimana.. Sedangkan aku pun tak tau bagaimana perasaannya kepadaku.. Tiba-tiba saat aku membersihkan lantai kelasnya, entah mengapa tatapanku tak lepas dari jendela kelasnya.. Ya tuhan.. Perasaan apa ini? Dia orang yang selalu ada di handphoneku, tapi dia jugalah yang membuat aku bingung dan bertanya..”
Piket tangga pun selesai, belajar seperti biasa pun ku jalani.. Tapi… Saat pelajaran fisika… Aku membayangkannya, entah ini lamunan atau khayalanku, aku takut rasaku ini tak sama seperti yang ia rasakan.. Masalah pun muncul di pikiranku..
“tettt”
“pulang…” teriak anak-anak ipa 3.
Kami pun berkemas buku-buku sekolah masing-masing… Aku pun bersiap untuk pulang dengan menghela nafas terlebih dahulu… Tapi ternyata… Oh tidak.. Aku melihatnya melewati kelasku.. Aku harus betemu lagi dan menatap wajahnya lagi? Oh tidak”
Dengan menghela nafas, aku memberanikan diriku untuk keluar dari kelasku dan berlari dari kelas ku itu…
“riri” teriak seseorang dari kejauhan..
“iya? Oh ternyata kamu tak” senyumku karena menyimpan rasa yang tidak beraturan.
“lah? Kenapa ri? Biasanya kamu senang aku memanggilmu?” tanya tatak kepadaku.
“iya, aku lagi bingung aja tak” ucapku..
“ya udah ayo kita curhatan aja di rumahmu, biar selesai masalah hidupmu. Hehe” celoteh tatak.
“ayo tak, lagian udah banyak bener yang mau aku ceritain tentang orang ini” ucapku dengan rasa tidak karuan..
Aku dan tatak pun segera pulang untuk bercerita kepada tatak, sesampai di rumah aku menceritakan semua tentang perasaanku, hanya saja, aku tidak menyebutkan nama lelaki yang aku kagumi itu. Entahlah, apakah aku terlalu mengaguminya atau aku salah mengaguminya? Entahlah, yang pasti aku memang menyimpan rasa padanya..
Hari semakin sore, tatak pun berkemas untuk pulang ke rumahnya, aku yang menahan rasa cintaku selama ini ternyata dapat aku bagikan kepada sahabatku, meski ada sedikit masukan buat aku..
Hingga sampai sekarang, aku tak pernah tau tentang perasaannya.. Yang aku harap, semoga ia tau, bahwa aku memiliki rasa suka terhadapnya *diary for me
Selesai
Cerpen Karangan: Rizky Dwi Utami

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar