Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

Sejarah Asal Usul Bela Diri Capoeira

Sejarah Asal Usul Bela Diri Capoeira- Saat ini Capoeira telah menjadi hobi sekaligus salah satu olahraga beladiri yang kian digemari masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di daerah perkotaan. Karena keunikannya yang mengkombinasikan seni beladiri, musik, tarian, dan akrobatik. Gerakannya yang khas adalah tarian dan tendangan dengan diiringi musik tradisional.

Sejarah Asal Usul Bela Diri Capoeira
Gerakan dalam capoeira menyerupai sebuah tarian dan bertitik berat pada tendangan. Pertarungan dalam capoeira biasanya diiringi oleh musik dan disebut dengan Jogo. Capoeira sering dikritik karena banyak orang meragukan keampuhannya dalam pertarungan sebenarnya, dibanding seni bela diri lainnya seperti Taekwondo atau Karate.

Sebenarnya siapa yang menciptakan Capoeira tersebut ? Bagaimana Sejarah Asal Usul Bela Diri Capoeira ini ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Kumpulan Sejarah akan menyajikan secara lengkap jawabannya dalam artikel ini. Berikut informasi selengkapnya.

Capoeira adalah sebuah olahraga bela diri yang dikembangkan oleh para budak Afrika  yang dibawa oleh orang-orang Portugis ke Brazil untuk bekerja di perkebunan-perkebunan besar di Brasil pada sekitar tahun 1500-an. Pada zaman dahulu mereka melalukan latihan dengan diiringi oleh alat-alat musik tradisional, seperti berimbau (sebuah lengkungan kayu dengan tali senar yang dipukul dengan sebuah kayu kecil untuk menggetarkannya) dan atabaque (gendang besar), dan ini juga lebih mudah bagi mereka untuk menyembunyikan latihan mereka dalam berbagai macam aktivitas seperti kesenangan dalam pesta yang dilakukan oleh para budak di tempat tinggal mereka yang bernama senzala. Ketika seorang budak melarikan diri ia akan dikejar oleh “pemburu” profesional bersenjata yang bernama capitães-do-mato (kapten hutan).

Capoeira sangat erat kaitannya dengan perjalanan sejarah bangsa Brasil, sejarah perbudakan. Pada abad ke 15 dan 16 budak-budak didatangkan dari Afrika bagian barat. Budak-budak berkulit legam ini menjadi salah satu komponen produksi produk perkebunan negeri Brasil yang saat itu yang dijajah bangsa Portugis. Mereka diperlakukan seperti hewan ternak oleh bangsa Portugis itu. Badan mereka diberi tanda dengan cap besi panas. Pada masa itu mereka merupakan "komoditas yang berharga" serupa dengan kopi, gula, vanila.

Kekangan belenggu menimbulkan hasrat untuk merasakan kebebasan. Mereka kemudian mengembangkan teknik bela diri untuk kepentingan membebaskan diri. Latihan dilakukan secara sembunyi-sembunyi, dan sarana penyamaran yang paling baik adalah tarian. Karena di Negara Afrika tarian merupakan bentuk ekspresi yang paling popular, maka para budak berlatih teknik serangan dan elakan Capoeiradiiringi dengan musik, nyanyian, dan tarian.

Capoeira sendiri adalah nama tanaman semak belukar di sekitar mereka dan Angola adalah nama negara yang diyakini sebagai asal kelompok budak pertama yang datang ke Brasil. Hingga kini Capoeira terbagi kedalam dua aliran besar, Capoeira de Angola dan Capoeira Regional. Masing-masing memiliki karakteristik sendiri.

Pada tahun 1890 Capoeira dilarang oleh pemerintah Brazil. Hingga akhirnya pada tahun 1928 Manoel dos Reis Machado (Master Bimba) memperkenalkan EoLuta Regional Baiana. Sebuah campuran antara Capoeira de Angola dengan Batuque (Capoeira jalanan). Belakangan aliran ini terus berkembang dan dikenal dengan Capoeira Regional. Kini Capoeira tak lagi dikenal sekedar sebagai sistem bela diri. Capoeira kemudian diakui sebagai aset nasional berupa tarian, olahraga, permainan sekaligus sebuah ekspresi seni akan kemerdekaan.

Kalau kita perhatikan, teknik bela diri Capoeira sangat sedikit menggunakan tangan. Menurut perkiraan hal ini disebabkan oleh tangan-tangan para budak di belenggu rantai. Karena itu Capoeira banyak mengembangkan teknik-teknik menggunakan kaki. Fu Kiau, seorang ilmuwan dari Kongo berpandangan lain. Menurutnya, tradisi kuno di Afrika menganggap tangan seharusnya digunakan untuk mengerjakan hal-hal yang baik, sementara kaki sebaliknya. Menurut pepatah kuno Kongo, Mooko mu tunga, malu mu diatikisa (tangan untuk membangun, kaki untuk menghancurkan).

Saat ini capoeira telah dipelajari hampir di seluruh dunia, dari Portugal sampai ke Norwegia, dari Amerika Serikat sampai ke Australia. Di Negara Indonesia, sama seperti di negara-negara yang lain, kemungkinan Capoeira akan semakin berkembang.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar